Facebook

Friday, 18 June 2010

KEUTAMAAN BERPUASA

1. URGENSI SHAUM DALAM TAZKIYAH NAFS

Secara umum puasa menjadi sarana pembentukan kepribadian yang sangat efektif dan optimal. Dalam banyak bukti kita temukan bahwa salah satu bekal penting untuk menghadai tantang besar adalah dengan berpuasa. Seperti yang terjadi pada kuda aduan sebelum berpacu, dsb.

Bagi orang beriman berpuasa menjadi car efektif dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan baik dalam kehidupan.

1. Puasa, melatih kesabaran dan menjadikan hidup bermakna.

Jika kesabaran menjadi puncak kematangan pribadi seseorang dalam medan apapun, maka berpuasa melatih seseorang untuk bersabar. Rasulullah bersabda :”Puasa adalah separoh kesabaran” HR At Tirmidziy.

Berpuasa melatih seseorang untuk membiasakan diri dengan hidup bermakna, karena dengan berpuasa seseorang dilatih untuk tidak mengerjakan sesuatu yang tidak berguna.



2. Puasa sarana mencapai puncak ketaqwaan

Ketaqwaan adalaj standar normatif pergaulan manusia dalam Islam. Firman Allah : ”Sesungguhnya yang paling mulia di antaramu adalah yang paling bertaqwa” QS. 49:13

Ketaqwaan menjadi standar keberuntungan hidup seseorang. (QS, As Syams : 7-10) , dan puasa seperti yang diseruakan Allah SWT membentuk orang yang bertaqwa, (QS. 2:183)



2. RAHASIA DAN SYARAT SHAUM SECARA BATIN

Shaum yang efektif dalam membentuk kepribadian adalah shaum yang tidak hanya berhenti makan dan minun akan tetapi shaum yang dilakukan dengan memenuhi adab-adab berikut ini, yaitu :

mengendalikan keingainan makan dan minum

mengendalikan keinginan nafsu seksual

mengendalikan pandangan mata dari pemandangan terlarang

mengendalikan mulut dari ucapan tercela

mengendalikan telinga dari pendengaran tercela

mengendalikan tangan, kaki dan anggota badan lainnya dari perbuatan sia-sia.



3. DERAJAT SHAUM

Dalam shaum dikenal tiga tingkatan yaitu :

Puasa Awam, yaitu puasa yang hanya dengan mencegah keingan perut dan kemaluan.

Puasa Khusus, yaitu dengan tidak hanya meninggalkan makan, minum dan seksual, tetapi sudah berusaha mencegah pendengaran, penglihatan, ucapan, dan anggota badan lainnya dari perbuatan dosa.

Puasa Khusus-al Khusus, yaitu puasa yang tidak hanya menahan diri dari perbuatan dosa akan tetapi sudah mampu mengendalikan keinginan hati dan fikiran dari keinginan-keinginan randah (duniawi) dan hal-hal yang tidak berguna di hadapan Allah SWT.



4. MACAM-MACAM SHAUM SUNNAH

Puasa sunnah dapat dikelompokkan dalam pereodisasi berikut ini :

Usbu’iyyah (pekanan), seperti puasa hari Senin dan Kamis,

Syahriyyah (bulanan), seperti puasa Ayyamul-Bidh (hari-hari terang bulan)

Sanawiyyah (tahunan), seperti puasa hari Arafah bagi yang tidak sedang beribadah haji.



Wallahu A’lam.



0 comments:

Post a Comment