Facebook

Saturday 3 April 2010

Meneladani Allah Ar-Rasyid

Semoga Allah Yang Mahatepat tindakan-Nya, menganugerahi kita ilmu
yang luas, hati yang lapang, dan kebijaksanaan, sehingga kita mampu
bertindak secara tepat dalam segala situasi.

Tuhan kita memiliki nama Ar Rasyid atau Allah Yang Mahatepat Tindakan-
Nya. Kata ar-rasyid tersusun dari huruf ra', syin, dan dal, yang
makna dasarnya adalah ketepatan dan lurusnya jalan. Dari makna ini
lahirlah kata rusyd atau manusia yang sempurna akal dan jiwanya.
Dengan kesempurnaan ini, ia mampu bertindak dan bersikap secara
tepat. Susunan huruf ini melahirkan pula kata mursyid yang artinya
memberikan bimbingan atau petunjuk dengan cara tepat. Jadi ada yang
disebut mursyid, maka ia adalah orang yang tepat untuk menunjukkan ke
jalan yang tepat dengan cara yang tepat pula.

Kata rasyid bermakna pula kekuatan dan keteguhan. Rasyadah berarti
batu karang. Suatu benda yang menunjukan kekuatan dan keteguhan.
Kalau orang bernama rasyid, maka orang tersebut harus memiliki
karakter tangguh, kuat, dan mampu bertindak tepat.

Karena Allah memiliki sifat Ar Rasyid, maka semua tindakan Allah
pasti tepat, cermat, dan tidak akan meleset. Ketentuan Allah tidak
akan terlambat dan tidak pula terlalu cepat. Tidak kebesaran, tidak
kekecilan. Tidak kelebihan, tidak pula kekurangan. Allah akan
memberikan balasan dengan tepat dan sebanding dengan kapasitas amal
yang dilakukannya. Difirmankan, Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehendaki- Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki- Nya, dan Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu (QS. Al Baqarah [2]: 284).

Sayangnya, karena terbatasnya ilmu dan tingkat ma'rifatullah, kita
sering kecewa terhadap semua ketentuan Allah. Kita merasa bahwa
keinginan kita lebih tepat daripada ketentuan Allah. Akibatnya kita
sering kecewa ketika keinginan tidak terkabul. Padahal, menurut ilmu
Allah, apa yang kita inginkan tidak baik dan berbahaya bagi kita.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk
bagimu. Sesungguhnya Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
(QS Al Baqarah [2]: 216).

Karena itu, jika kita meyakini bahwa Allah itu Mahatepat tindakan-
Nya, maka kita akan bersabar atas segala ketidakenakkan yang menimpa.
Walau manusia bermilyar jumlahnya, namun balasan Allah pasti tepat
kepada setiap orang sesuai keimanan dan kekufurannya. Balasan yang
diberikan pun tidak akan tertukar. Maka, jangan khawatir menghadapi
semua ketentuan Allah, selama niat kita lurus dan ikhtiar kita
optimal.

Allah bertindak tepat karena ilmu-Nya Mahaluas, tidak bertepi.
Ketepatan itu berbanding lurus dengan pengetahuan yang dimiliki-Nya.
Bukankah Dia Al 'Alim, Dzat Yang Maha Mengetahui? Seorang hakim akan
memutuskan perkara dengan tepat, jika ia memiliki pengetahuan serta
bukti yang lengkap. Semakin lengkap data yang di miliki, akan semakin
tepat pula keputusan yang diambil.

Apa hikmahnya? Pertama, kita akan mampu bertindak tepat jika memiliki
ilmu yang luas. Misal, kita akan bicara tepat jika memiliki kekayaan
kata-kata. Begitu pun dalam hidup. Orang yang kurang ilmu akan sulit
bersikap bijak menyikapi hidup. Seorang ibu hamil dan tidak memiliki
ilmu memadai akan cenderung tersiksa dengan kehamilannya. Seorang
ayah yang tidak memiliki ilmu mengurus keluarga, akan stres dengan
istri dan anak-anaknya.

Kedua, kita bisa bertindak tepat jika memiliki sistem pengendalian
diri dan kesabaran ekstra. Tindakan yang emosional cenderung tidak
tepat alias gagal menghasilkan solusi. Sikap emosional lebih banyak
menghasilkan masalah daripada menyelesaikan masalah. Dengan sikap
sabar, jernih, dan pengendalian diri, insya Allah setiap masalah
dapat diselesaikan dengan tepat dan bijaksana. Dengan tindakan yang
tepat, resiko pun bisa diminimalisasi. Hidup pun insya Allah akan
lebih mudah.

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

0 comments:

Post a Comment