Facebook

Thursday 7 April 2011

Jangan Pernah Menunda

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia dengan orang tuanya dan sanak keluarganya. Tetapi, dia tidak pernah mensyukuri betapa baiknya kehidupan yang dia miliki. Dia terus bermain, menggangu sanak keluarganya kalau mereka tidak mau bermain apa yang dia ingin main. Tetapi ketika dia ingin minta maaf, dia selalu berkata "Tidak apa-apa, besok kan bisa."



Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapa tteman dan sangat bahagia. Tetapi, dia tidak pernah mensyukurinya. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua suda sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tetapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berkaitan dengan teman baiknya. Alasan dia,"Tidak apa2, besok kan bisa".



Ketika agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering bertemu, tetapi mereka tidak pernah saling menyapa. Tapi itu bukanlah masalah karena dia masih punya banyak teman bak yang lain. Dia dan teman2nya hampir melakukan segala sesuatu bersama-sama, makan, main, mengerjakan PR dan jalan2. Ya, mereka semua teman2nya yang paling baik.



Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik serta segera dia menikah. Dia begitu sibuk dengan kerjanya karena ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tentu dia rindu sama teman-temannya, tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata " AH aku capek. Besok saja aku hubungi mereka." Ini tidak terlalu mengganggunya karena dia punya teman-tema di kantor yang selalu mau diajak keluar. Jadi, waktupunn berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelpon teman2nya.



Setelah menikah dia punya anak, dia bekerja lebih keras untuk membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya ataupun mengingat hari ulang tahun istrinya dan jugapernikahan mereka. Tapi, itu tidak masalah baginya karena istrinya selalu mengerti dia dan tidak pernah menyalahgunakan. Tentu kadang2 di merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya,"Aku cinta kamu." Tapi, dia tidak melakukannya. Alasannya "Tidak apa2, besok kan masih bisa." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak2nya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak2nya. Anak-anak mulai menjauhinya dan tidak pernah benar2 menghabiskan waktu dengan ayahnya. Suati hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan. Dia ditabrak lari. Tapi, hari itu ia sedang rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal. Dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu." istrinya meninggal. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencari hiburan diri melalui anak2nya setelajh kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar anak2nya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.Anak2 tumbuh dewaasa dan membangun keluarganya masing2. Tidak ada yang peduli dengan keadaan orang tuanya yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.



Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik denga uang yang dia simpan untuk perayaan pernikahan ke 50,60 dan 70. Semua uang itu sebenarnya untuk pergi ke Hawai, New Zealand dan negara2 lain. Tapi kini diapakai untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang2 tua dan suster yang merawatnya. DIa kini mersa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata padanya, "Andai waktu bisa dibeli , aku rela menukar semua hartaku untuk mendapatkannya meski hanya beberapa saat saja." Tapi, sayangya semua sudah terlambat dan dia meninggal dengan air mata di pipinya.



### ******* ##



Apa yang kita petik dari cerita ini? Kita semua tahu bahwa waktu itu tak pernah berhenti. Waktu yang kita miliki terus melangkah seiring dengan detak jantung dan hembusan napas kita, sementara kita tidak pernah tahu kapan batas waktu yang diberikan oleh Allah SWT untuk kita hidup di dunia ini.



Karena itu, jangan tunda-tunda lagi. Jika kita merasa ingin mendengar suara teman2, jangan ragu2 untuk menelponnya segera. Jika kita ingat pernah bersalah pada seseorang , mari kita turunkan ego dan minta maaf dengan tulus kepada mereka. Terakhir, jika kita merasa ingin mengungkapkan perasaaan kita kepada seseorang, jangan tunggu sampai terlambat. Jangan sampai dikhitbah oleh orang lain duluan, karena sesama muslim dilarang mengkhitbah seseorang diatas khitbah muslim yang lain. Jika kita terus berpikir bahwa lain hari baru akan memberi tahu dia, hari itu tidak akan pernah datang. Jika kita selalu berpikir kalau masih ada besok, maka besok akan pergi begitu cepatnya hingga kita baru sadar bahwa waktu telah jauh meninggalkan kita.